4.1 INDIVIDU
Berasal dari kata latin “individuum”
yang artinya tak terbagi atau satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Makna manusia menjadi Individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik
dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses Individualisasi atau
aktualisasi diri merupakan proses peningkatan ciri-ciri individualitas pada
seseorang sampai pada dirinya sendiri. Individu menekankan penyelidikan kepada
kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Individu adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu,
yaitu :
a. aspek organik jasmaniah,
b. aspek psikis-rohaniah
c. aspek-sosial
Bila
terjadi masalah pada satu aspek maka akan mempengaruhi aspek lainnya. Individu
dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan, yaitu :
a. menyimpang dari norma kolektif kehilangan
individualitasnya
b.
takluk terhadap kolektif
c. memengaruhi masyaraka
4.2 KELUARGA
Diambil dari
bahasa Sanskerta “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti “anggota” yaitu
lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang merupakan suatu
komponen kecil dalam masyarakat. Kelompok inilah yang menghasilkan individu
dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga sebagai
kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung
terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara
individual di masyarakat. Keluarga adalah kelompok yang sudah memiliki ikatan
perkawinan atau pertalian darah dan hidup dalam satu rumah tangga dan di bawah
asuhan seorang kepala rumah tangga. Individu dalam keluarga akan selalu
berinteraksi dalam berkmunikasi antar sesama anggota keluarga. Setiap anggota
keluarga memiliki peranan masing-masing. Berbagai peranan dalam keluarga adalah
sebagai berikut :
a. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan
anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari
anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok
dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peranan Anak : Anak melaksanakan peranan
psikosial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan
spiritual.
4.3 MASYARAKAT
Sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut dari pengertian menurut
pandangan istilah society. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam
bahasa Arab, musyarak. Menurut Drs. JBAF Mayor Polak, masyarakat adalah wadah
segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva serta
kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas sub kelompok. Jadi, masyarakat
adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.